CERPEN BUDAYA
PENARI BERBAKAT SULTRA Kumandang adzan dan tenggelamnya sinar mentari menandakan waktu magrib telah tiba dan
waktunya untuk pulang, namun diruangan kecil yang dipenuhi dengan kaca besar dan dentuman
musik daerah yang keras masih terus saja berbunyi, menandakan latihan para penari itu masih terus
saja berlangsung.
Gerakanku mulai melambat, baju kaos yang aku kenakan penuh dengan keringat, rambut panjang
yang menjadi lepek, jadi bertambah berantakan karena gerakanku yang begitu aktif. Aku baru saja
selesai berlatih dengan teman-teman sanggarku. Aku sangat suka ketika aku menari dengan begitu
lincah dan menampilkan gerakan yang indah. Lebih-lebih itu adalah tarian tradisional daerahku. Aku seperti penari yang takakan lelah bila harus belajar semua gerakan tari daerahku. Aku seperti terbius jatuh kedalam tarian saat menggerakan badanku mengikuti irama musik yang terdengar. Menjadi penari yang hebat adalah mimpiku. Bukankah bagus bila aku nanti bisa menarikan tari daerahku di I